Rabu, 11 April 2012

Romantika Burgerkill


Semalam tadi saya menonton acara di salah satu stasiun TV swasta yang menayangkan acara Musik yang cukup berbeda. Yah acara nya cukup menarik jauh lebih menarik di bandingkan acara music pagi yang menawarkan sampah dengan MC yang lebih busuk dari pada tulang ayam yang tergelatak di jalanan.Ternyata band favorite saya jaman SMP menjadi pengisi acara di stasiun TV tersebut. Burgerkill. Memang tidak bisa di pungkiri lagi band yang satu ini memang pantas menjadi bahan pembicaraan di dunia maya atau penonton di rumah yang tidak sempat mengupdate apa pun karena satu dan banyak hal. Satu yang menjadi catatan saya setelah menonton tayang ini. Romantika. Hanya kata itu yang terbesit, jujur sudah lama saya tidak pernah mendengarkan lagu-lagu bernuansa cadas yang cerdas. Pergeseran penerimaan frekuensi telinga karena faktor umur atau dengan alasan apapun, saya tidak mengerti. Terus terang saya merasa sangat terhibur dengan suguhan tayang malam tadi. Di samping istri saya yang tidur di sebelah saya sambil menutup telinga dan anak aku yang tertidur pulas tidak mengerti apa yang di nyanyikan Viky (sory ki budak urang karak 3 minggu..hehe).

Yah sedikit kekecewaan sedikit dengan penampilan Burgerkill tentu saja ada, kenapa? Karena memang ada beberapa lagu terutama lagu-lagu yang lama dengan ruh si scumbag yang terlalu kuat melekat membuat terasa beda apa lagi orang-orang yang tahu ketika burgerkill masih mengusung hardcore di album duasisi. Tapi secara garis besar saya sangat terhibur sekali dengan penampilan Burgerkill. Menarik melihat para begundal melakukan headbang dan pogo dengan moshpit yang terasa kentara meriuhkan suasana di acara stasiun TV tersebut. Tapi saya yakin mereka tidak pernah merasakan riuh, rusuh nya athmosphire Gor Saparua tempat bersejarah para penikmat musik di bandung. Kasian.

Kalo kita perhatikan Produk D.I.Y, salah satu nya adalah Burgerkill memang terasa sangat berbeda sekali dengan produk-produk Label korporasi raksasa. Namun bisa di pahami juga kenapa mainstream korporasi mencetak produk-produk band tidak bernyawa. Iyah wajar, karena segmentasi mereka adalah pembantu dan ibu-ibu rumah tangga macam band yang tampil di acara musik sampah di pagi hari. Semangat untuk membangun komunitas dengan berbagai macam isi ide yang akan di sampaikan menjadi pengisi amunisi atau ruang ruh untuk hidup. Itu yang kami pahami setidak nya kami bisa membuktikan kapitalistik bisa menjadi bulan-bulanan di acara TV mainstream dengan segmentasi program acara sidestream.

Tetap keren selamat menggilas jalan utama!

don ‘A’
12 april 2012 Malam seusai menimang anakku andien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar