Semalam tadi saya menonton acara di salah satu stasiun TV
swasta yang menayangkan acara Musik yang cukup berbeda. Yah acara nya cukup menarik jauh lebih
menarik di bandingkan acara music pagi yang menawarkan sampah dengan MC yang
lebih busuk dari pada tulang ayam yang tergelatak di jalanan.Ternyata band
favorite saya jaman SMP menjadi pengisi acara di stasiun TV tersebut.
Burgerkill. Memang tidak bisa di pungkiri lagi band yang satu ini memang pantas
menjadi bahan pembicaraan di dunia maya atau penonton di rumah yang tidak
sempat mengupdate apa pun karena satu dan banyak hal. Satu yang menjadi catatan
saya setelah menonton tayang ini. Romantika. Hanya kata itu yang terbesit,
jujur sudah lama saya tidak pernah mendengarkan lagu-lagu bernuansa cadas yang cerdas.
Pergeseran penerimaan frekuensi telinga karena faktor umur atau dengan alasan apapun, saya tidak mengerti. Terus terang saya merasa sangat terhibur dengan suguhan tayang
malam tadi. Di samping istri saya yang tidur di sebelah saya sambil menutup
telinga dan anak aku yang tertidur pulas tidak mengerti apa yang di nyanyikan
Viky (sory ki budak urang karak 3 minggu..hehe).
Yah sedikit kekecewaan sedikit dengan penampilan Burgerkill
tentu saja ada, kenapa? Karena memang ada beberapa lagu terutama lagu-lagu yang
lama dengan ruh si scumbag yang terlalu kuat melekat membuat terasa beda apa
lagi orang-orang yang tahu ketika burgerkill masih mengusung hardcore di album
duasisi. Tapi secara garis besar saya sangat terhibur sekali dengan penampilan
Burgerkill. Menarik melihat para begundal melakukan headbang dan pogo dengan
moshpit yang terasa kentara meriuhkan suasana di acara stasiun TV tersebut. Tapi saya yakin mereka tidak pernah merasakan riuh, rusuh nya athmosphire
Gor Saparua tempat bersejarah para penikmat musik di bandung. Kasian.
Kalo kita perhatikan Produk D.I.Y, salah satu nya adalah Burgerkill memang terasa sangat
berbeda sekali dengan produk-produk Label korporasi raksasa. Namun bisa di pahami
juga kenapa mainstream korporasi mencetak produk-produk band tidak
bernyawa. Iyah wajar, karena segmentasi mereka adalah pembantu dan ibu-ibu rumah tangga
macam band yang tampil di acara musik sampah di pagi hari. Semangat untuk
membangun komunitas dengan berbagai macam isi ide yang akan di sampaikan
menjadi pengisi amunisi atau ruang ruh untuk hidup. Itu yang kami pahami
setidak nya kami bisa membuktikan kapitalistik bisa menjadi bulan-bulanan di
acara TV mainstream dengan segmentasi program acara sidestream.
Tetap keren selamat menggilas jalan utama!
don ‘A’
12 april 2012 Malam seusai menimang anakku andien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar