Minggu, 13 Mei 2012

Negara Twitter


Manusia hari ini mulai menggeserkan realitas yang di hadapi. Sulit memisahkan antara dunia maya dan dunia nyata. Kondisi ini di buktikan dengan berbagai macam konflik yang tersulut dari dunia maya di bawa ke ranah dunia nyata sehingga saya selalu bingung memisahakan dua dunia ini. Sebenarnya manusia sudah di takdirkan memiliki dua dunia. Yang pertama adalah DUNIA yang hari ini kita singgahi dan DUNIA AKHIRAT keterangan berikut sudah termaktub di dalam kitab suci. Kemudian manusia-manusia pintar mengembangkan dunia baru bernama dunia maya, dunia dimana kita bisa berinteraksi dengan manusia yang lain tanpa harus bertatap langsung. Maka hadir lah hubungan sosialisasi dunia maya bercengkrama dan mengobrol bahkan sampai perang urat saraf pun bisa di fasilitasi di dunia ini.

Semua berawal dari friendster (FS) dengan icon senyum paling celurit, ramah dan menawarkan rasa pertemanan dengan siapapun kamu yang berada nun jauh disana. Situs ini lah, jejaring social yang pertama kali booming di Indonesia (sepengetahuan saya cih..) di kalang siswa sampai mahasiswa walaupun memang sudah ada Myspace, tagged, MP dan lain sebagainya. Saya pertama kali memiliki account frienster itu ketika saya masih duduk di kelas 1 SMA awalnya sih masih garing karena masih banyak orang waras yang lebih memilih berinteraksi langsung dari pada main di dunia jejaring social friendster.namu lambat laun orang-orang banyak yang memiliki account situs ini entah karena alasan apa. Bahkan di dunia kampus terutama kampus saya ketika seorang lelaki meminta nomer HP wanita yang di Keceng pasti langsung nanya “Punya prendster gak?”..”Krikk…Krikk…” 

Kemudian berakhirlah era keemasan friendster di tandai muncul nya facebook dengan warna biru mencolok dengan berbagai fasilitas fitur yang ditawarkan membuat banyak orang beralih ke media yang di cetus kan oleh si Mark ini. Facebook atau si muka buku ini membuat siapun akan tersihir untuk memilki account nya bagaimana tidak dari namanya saja sudah pasti Face=Wajah Manusia yang mana yang tidak ingin di kenal oleh banyak orang dan Mark paham betul dengan Tabiat asli manusia ini.  Yah orang-orang hamper setiap hari berganti-ganti Profile Picture (PP) hanya untuk memuas kan ke-Nasrisisan nya. Wajar. Orang. 

Semakin lama Facebook ini semakin di gandrungi bahkan tidak hanya anak muda orang-orang yang diam di panggung politik sampai Ustad dan Kakek-Nenek pun memiliki Facebook. Semakin hari bertambah saja pengguna situs ini sampai ada orang yang menghabiskan hampir setengah hari nya hanya untuk memantau perkembanga situs ini (“saya sendiri bingung hari ini pun saya masih aja buka FB). Nilai Positif nya FB ini membuat kita bisa bertemu dengan teman-teman yang sudah lamaaaaa sekali tidak kita jumpai. Saya pribadi menikmati  itu, sampai bisa membuat Reunian SD dan semua berawal dari FB. Terimakasih Mark.
Pada akhirnya sesuatu yang  maya memang harus nya tidak terkesan nyata. Jejaring ini di pergunakan untuk memfasilitasi perselingkuhan manusia yang sudah menjadi pasangan keluarga, Facebook ini di jadikan ajang perdagangan ( engga salah memang, hanya saja bila kita di bom setiap hari oleh benda-benda yang di jajakan dan menyampah di beranda kita, yah otomatis ini menjadi hal yang  menyebalkan). 

Setelah manusia-manusia dari dunia nyata jengah akan Facebook seolah-olah terjadi Exodus besar-besaran dengan di tandai muncul nya twitter. Situs yang berasal dari banyak nya selebritis yang mengggunakan jejaring ini memasuki era Negara baru bernama Negara Twitter. Entah kenapa aku selalu membayangkan Jejaring-jejaring social ini seperti hal nya sebuah Negara ketika sebuah Negara sudah tidak subur lagi dan banyak nya peperangan yang terjadi secara otomatis tanpa di komandoi rakyat langsung  bereksodus mencari sebuah Negara yang aman. Aku menganalogikan jejaring-jejaring itu seperti Negara. Aneh namun ini lah yang terjadi dan sampai hari di mana tulisan ini di muat Negara Twitter lah yang sedang berada di atas angin sampai para kaum maya mencari kembali Negara-negara barunya. Congratulation Tweet

Don ‘A’
12 Mei 2012 Malam kudus sambil menjaga Andien (anak ku)

Kamis, 26 April 2012

Untuk Anak ku, Inilah Harapanku



Untuk Anak ku, Ini lah harapan ku
Anak ku ini lah malam
Malam yang dingin bersanding dengan bulan yang belum purna
Malam dengan langit berbintang jarang
Malam di bumi indonesia yang masih berbusa

Anak ku umur mu baru ganjil 1 Bulan
Masih Jauh Untuk kau tapaki lubang-lubang berbelatung di negeri ini
Negeri Indonesia...
Yah, masih terlalu suci untuk dirimu kotor oleh informasi-informasi bias yang akan meracuni dan menyengsarakan mu
Anak ku biar kini Ayah ceritakan, biar kelak engkau ceritakan kepada anak mu, teman mu serta pasangan mu kelak
Riwayat berdarah Umat islam yang terjajah kala nista di atas diplomasi janji sejuta aksi kebiadaban iblis berwajah manusia yang berdiri, bersembunyi di belakang ekor burung tunggangan para dewa

Anak ku, di zaman ayah mu Islam hanya di jadikan Identitas yang di sembunyikan di belakang saku celana
Anak ku, di zaman ayah mu Islam hanya adalah eksistensi palsu
Anak ku, di zaman ayah mu Islam seperti bambu yang terbelah dan setiap belahan nya mengaku bambu utuh
Mereka terhanyut permainan dunia, pandangan mereka di tutup kabut yang melenakan sehingga lupa pada tujuan hidup yang sebenernya

Anak ku iblis hidup di zaman ku juga di zaman mu juga di zaman anak mu karena tuhan sudah menangguhkan kematiannya sampai waktu terakhir semesta berputar
iblis senantiasa menghasut ku, juga kamu dan anak mu karena itu bentuk dzikir iblis untuk mengingat tuhan nya, iyah dengan cara seperti itu anak ku.

Anak ku, Engkau rapuh maka bersandarlah pada yang kokoh
Engkau lemah maka bersandar pada yang maha kuat
Engkau fana maka bersandarlah ke pada yang maha nyata
Zat yang tidak bersandar dan bersanding pada apa pun
Zat yang mencipta

Maka Renungkan lah anak ku
Selamat tidur anak ku, doa ayah beserta mu

Bandung seusai hujan 08 April 2012 ( Revisi dari naskah Fisik )
don 'A'

Rabu, 11 April 2012

Romantika Burgerkill


Semalam tadi saya menonton acara di salah satu stasiun TV swasta yang menayangkan acara Musik yang cukup berbeda. Yah acara nya cukup menarik jauh lebih menarik di bandingkan acara music pagi yang menawarkan sampah dengan MC yang lebih busuk dari pada tulang ayam yang tergelatak di jalanan.Ternyata band favorite saya jaman SMP menjadi pengisi acara di stasiun TV tersebut. Burgerkill. Memang tidak bisa di pungkiri lagi band yang satu ini memang pantas menjadi bahan pembicaraan di dunia maya atau penonton di rumah yang tidak sempat mengupdate apa pun karena satu dan banyak hal. Satu yang menjadi catatan saya setelah menonton tayang ini. Romantika. Hanya kata itu yang terbesit, jujur sudah lama saya tidak pernah mendengarkan lagu-lagu bernuansa cadas yang cerdas. Pergeseran penerimaan frekuensi telinga karena faktor umur atau dengan alasan apapun, saya tidak mengerti. Terus terang saya merasa sangat terhibur dengan suguhan tayang malam tadi. Di samping istri saya yang tidur di sebelah saya sambil menutup telinga dan anak aku yang tertidur pulas tidak mengerti apa yang di nyanyikan Viky (sory ki budak urang karak 3 minggu..hehe).

Yah sedikit kekecewaan sedikit dengan penampilan Burgerkill tentu saja ada, kenapa? Karena memang ada beberapa lagu terutama lagu-lagu yang lama dengan ruh si scumbag yang terlalu kuat melekat membuat terasa beda apa lagi orang-orang yang tahu ketika burgerkill masih mengusung hardcore di album duasisi. Tapi secara garis besar saya sangat terhibur sekali dengan penampilan Burgerkill. Menarik melihat para begundal melakukan headbang dan pogo dengan moshpit yang terasa kentara meriuhkan suasana di acara stasiun TV tersebut. Tapi saya yakin mereka tidak pernah merasakan riuh, rusuh nya athmosphire Gor Saparua tempat bersejarah para penikmat musik di bandung. Kasian.

Kalo kita perhatikan Produk D.I.Y, salah satu nya adalah Burgerkill memang terasa sangat berbeda sekali dengan produk-produk Label korporasi raksasa. Namun bisa di pahami juga kenapa mainstream korporasi mencetak produk-produk band tidak bernyawa. Iyah wajar, karena segmentasi mereka adalah pembantu dan ibu-ibu rumah tangga macam band yang tampil di acara musik sampah di pagi hari. Semangat untuk membangun komunitas dengan berbagai macam isi ide yang akan di sampaikan menjadi pengisi amunisi atau ruang ruh untuk hidup. Itu yang kami pahami setidak nya kami bisa membuktikan kapitalistik bisa menjadi bulan-bulanan di acara TV mainstream dengan segmentasi program acara sidestream.

Tetap keren selamat menggilas jalan utama!

don ‘A’
12 april 2012 Malam seusai menimang anakku andien

Sabtu, 11 Februari 2012

selamat jalan kakek! apa kabar ayah?


Tidak pernah terbayangkan di rabu itu siang begitu teriknya, aku masih berkutat dengan program kerja rutinitas menjemukan di kantor ku, aku sudah merasakan malas di kantorku jam di kantor belum saja menunjukan pukul 11, aku sudah merencanakan untuk segera berangkat dari kantor ini jam segitu untuk kepnetingan yang lebih urgent perintah Negara memang tidak bisa di elakan. Yah negarku bukan Negara ibu ku atau pun Negara kalian ini negaraku.

Jam 3 sore masih di hari rabu itu ku dapati sms duka. Inallilahi. Semua yang berasal dari NYA memang harus kembali kepada NYA. Kakek ku  yang bernama belakang sama dengan ku berumur 92 tahun menghembuskan nafas terakhir nya.

Segera kutancap gas menuju tengah kota kediaman kakek ku. Perasaan ku datar. Entah kenapa aku tidak menangis hari itu, apa memang sudah di mafhum karena kakek sudah beranjak tua dan kita maklumi saja peristiwa alam yang pasti menerpa semua manusia ini. Aku hanya berbisik dalam hati “ selamat jalan ki, kini aki bisa mempertanggung jawab kan kehidupan aki di mata sang pencipta” setiap manusia akan mempertanggung jawab kan kehidupannya sendiri-sendiri setelah mati. Setidak nya itu ajaran yang kami percaya dari agama kami.

Setelah ku jemput istri di tempat kerja nya langsung ku dapati rumah kakek, turun dari motor lalu ku simpan helm, ya tuhan aku melihat sesosok yang tidak ingin ku lihat. Ayah ku dan si manusia XXX. Kenapa harus ada manusia XXX itu. Disini. Dirumah kakek ku. Aku marah pada ayah hari itu, aku memutuskan untuk tidak bertanya pada ayah. Wajar.

Aku memilih mengunjungi kakek ku yang terbujur kaku “tua sekali, kurus sekali” hati ku berbisik. Aku memilih untuk mengurus semua ceremoni dari awal sampai akhir, untuk menghormati beliau mendiang kakek ku. kakek di ingat sebagai seorang yang disiplin tegas dan berwatak keras, serta menaruh kehormatan untuk seluruh keluarga. Yah hanya itu yang di tinggalkan kakek.

Memandikan nya untuk waktu terakhir nya aku menghormatinya. Setelah ini kakek akan di bumikan di satukan dengan tanah di cikutra makam pahlawan. Mulai besok jasad mu menjadi pakan cacing, ini juga gejala alam dan menjadi suratan yang di tulis tuhan untuk manusia. Agar kehidupan terus berjalan siklus hidup memang seperti itu. Duka menggelayut seisi rumah ini. Sanak saudara datang dari berbagai kota kembali pulang. 

Sedih. Iyah satu kata yang bisa ku gambar kan di hari itu. Bukan karena  kepergian kakek ku, aku sudah mengiklaskan untuk itu. Tapi karena aku melihat ayah. Aku membenci mu ayah.